Rabu, 31 Oktober 2012

Refleksi Daniel XIS2/13


REFLEKSI LIVE IN



            Selama live in kemarin, aku merasa punya pengalaman lebih dan bermakna. Pengalaman yang tak dapat dilupakan diantaranya:
Ø  Membantu orang tua asuh berladang, pengalaman itu tak dapat terlupakan karena perjalanan yang ditempuh untuk ke lading itu sangat jauh dan memakan waktu yang lama kurang lebih 1 jam lamanya. Selain itu permukaan jalan yang berbatu-batu, ranting-ranting yang berjatuhan bertambah beratnya kaki untuk melangkah. Dalam perjalanan menuju lading aku melihat peternakan lebah dalam kotak-kotak yang begitu banyak dan desipanjang perjalanan aku melihat bayak pohon kopi dan di sana itu pohon kopinya tumbuh subur dan banyak memiliki bunga yang menjadi makanan lebah untuk menghisap nektar.
Ø  Di sana aku membantu bapak memasukkan rumput kering ke dalam karung untuk diberikan pakan sapi.

Semoga pengalaman tersebut dapat mendewasakan aku bahwa untuk mencari uang itu sulitnya luar biasa dan diperlukan perjuangan yang amat berat.


Daniel Gunawan 
XIS2/13 

Selasa, 30 Oktober 2012

refleksi amelia wijaya XIS2/06

Amelia Wijaya - XIS2/6
kesan-kesanku saat mengikuti live in 2012
sangat mengesankan. mengapa begitu? karena selama live in aku di beri banyak pelajaran yang dimana aku belum pernah mendapatkannya. di sini, aku di ajari untuk dapat menerima keadaan hidup yang apa adanya, mensyukuri atas segala pemberian Tuhan yang di berikan padaku. sering kali aku tidak mensyukurinya dan terlalu banyak mengeluh atas keadaan ini, bersikap iri hati dan dengki terhadap orang lain yang lebih sempurna dari padaku. tapi setelah aku menjalani live in kali ini, banyak sekali pelajaran yang ku dapat, dan kesadaran untuk mensyukuri pemberian Tuhan ini. sebelum live in, aku sangat malas untuk membantu orang tua, dan cenderung menyuruh pembantu untuk mengerjakan segalanya. tapi setelah live in, aku sadar bahwa tak selamanya aku dapat mengandalkan pembantu. suatu saat, akulah yang harus melayani diri sendiri. dan itu baiknya harus di latih mulai dari sekarang.

refleksi natasia XIS2/34

Natasia Natadiredja - XIS2/34
Refleksi Live In 2012
Ketika akan berangkat live in, saya berpikir macam2 hal yang seru(bagi saya) seperti bekerja di sawah, memandikan hewan ternak, atau hal lainnya.
Tapi ternyata ketika saya sampai di homestay, ternyata keluarga d rumah yang kami(Saya, Fany, Cindra, dan Yuni) tinggali tidak memiliki sawah, ataupun hewan ternak.
Tapi saya cukup senang karena rumah yang kami tinggali cukup bersih dan rapi. Hari pertama kami membantu Ibu Robi'ah memasak di dapur yang kompornya memakai kayu bakar, kami memasak makanan sederhana yaitu tumis kangkung, tempe goreng, dan telur dadar beserta sambalnya. Lalu ketika kami melihat lihat rumah bersama ibu Robi'ah tiba2 kami dijemput oleh teman2 dari rumah homestay yang lain untuk jalan2 melihat sekitar desa jadi kami meninggalkan rumah homestay dan berpamitan terlebih dahulu pada Bu Robi'ah, Pak Lesmari(suami bu Robi'ah), dan Kiki(anak bu Robi'ah).
Hari ke-2 kami bangun pagi untuk membantu bu robi'ah memasak kemudian mencari kayu bakar di kebun miik orang lain, lalu siangnya bermain treasure game. Hari ke-2 ini saya sangaatttt kangen sama teman" dekat saya, dan sangat tidak sabar untuk segera pergi ke balai desa untuk Farewell Party. Saat farewell party saya sangaattt senang kafrena bisa bertemu sahabat2 saya lagi, waktu terasa begitu cepat, dan kami harus kembali ke dusun masing2 usebekum acara kuda lumping berakhir, sungguh disayangkan karena di kota jarang kami semua dapat melihat acara seperti ini, saya bahkan sempat ditarik tarik oleh seorang penari perempuan untuk ikut ke tengah2 'panggung' tapi saya sangat menolak karena takut terjadi sesuatu.
Hari ke-3 kami bangun agak siang karena lelah semalaman di Farewell Party, kami tidak sempat membantu bu Robi'ah memasak karena bangun kesiangan, laku kami packing, setelah tiu bersiap siap untuk ikut acara jelajah dusun, sangat menyenangkan sekali karena daerah yang kami telusuri berupa hutan yang jalannya curam dan menyeramkan(menurut saya seru) laku kami main sebentar di sungai kecil.
setaelah itu kami pulang ke rumah homestay masing2 dan mandi lalu berpamitan pulang kepada keluarga homestay kami.
Saya merasa senang karena dengan kegiatan Live In ini saya jadi sadar bahwa saya harus, wajib, dan patut bersyukur atas keadaan apapun dalam kondisi apapun atas semua hal yang saya memiliki dan menyadari tidak ada seorangpun yang sempurna.

Senin, 29 Oktober 2012

Refleksi live in christian xis2/10


Hari pertama, saat saya tiba di dusun Gunung Malang. Sebelum itu saya bersama teman-teman kelas 11 lainnya berkumpul di balai desa untuk mendapatkan briefing sebelum ke dusun masing-masing. Kebetulan di dusun Gunung Malang Saya memperoleh homestay yang kaya. Saya tinggal di rumah Ibu Darti bersama dengan Albert. Di hari pertama saya bersama albert disambut dengan baik oleh keluarga dari Ibu Darti. Saya  bersama Albert merasa bingung di rumah ibu Darti untuk berbuat apa. Karena itu pada saat malamnya saya mencoba untuk berkunjung ke rumah teman. Dan waktu itu saya bersama albert berusaha untuk tanya rumah dimitri di mana. akhirnya di saat saya bertanya saya bertemu dengan chintya saya dan albert d beritau oleh mereka berdua kalau di suruh untuk kumpul di rumah kepala dusun Gunung malang. Setelah saya dan labert dari rumah chintya. Saya bersama chintya albert engel dan dea memutuskan untuk pergi ke rumah kepala dusun dan pada saat kita samai ternyata anak-anak sudah ada di sana kita tidak di beritahu kalau kita disuruh untuk kumpul di sana( rumah kepala dusun) dan pada saat saya dan anak-anak dusun gunung malang ternyata kepala dusunnya tidak bisa menemui kita karena sedang ada urusan. Akhirnya kita diajak untuk menemui kepala desa tambaksari untuk berkenalan dengan kepala desa. 
Dan waktu saya pulang dari rumah kepala desa.Saya dan anak- anak lainnya di lewatkan ke kuburan
dan waktu it rumah saya sangat jauh sekali. sesampainya di rumah saya dan albert langsung memutuskan untuk tidur. Karena keesokan paginya saya akan membantu ibu darti untuk ke kebun.
Hari kedua, Saya makan pagi sebelum berangkat ke kebun. Pada saat saya sampai di kebun saya merasa senang karena bisa membantu ibu darti. Malam harinya diadakan pentas oleh warga desa tambaksari yaitu kuda lumping dan disitu saya berkumpul dengan teman-teman untuk sharing.
Hari ketiga, Saya packing dan berpamitan untuk pulang.Pengalaman yang bisa saya ambil yaitu kita bisa bersosialisasi dengan warga-warga di desa dan membuat kita untuk mandiri.
Yang biasanya kita di kota selalu enak-enakan sekarang di desa kita harus mau untuk membantu sesama kita
walaupun itu sangat sulit untuk dilakukan




Christian Wijaya
XIS2/1O

Refleksi Live-in, by: Evan Handsome

Evan Milyadi Salim
XIS2/17

Hari pertama, saat tiba di desa ampel sari, menurut saya mungkin saya tidak akan betah di sini, karena melihat tempatnya, saya kurang suka, karena teempatnya begitu panas dan terlebih lagi karena Pak Hendra bilang kalau di teman ini, agak kekurangan air. saya hanya menjalani acara ini dengan terpaksa dan pasrah, walau inginnya saya tidak ikut.
saya berpikir kalau di sana orangnya kasar, gaptek, dll...
ternyata tidak juga seperti apa yang saya pikirkan, pertama kali saya bertemu dengan ibu sumarmi, orangnya begitu ramah, baik, meskipun bahasa yang dipakai agak kasar. baha kasar yang dipakai ibu sumarmi bukan karena orangnya yang bersifat kasar, tetapi karena kebiasaan di desanya yang memang begitu. saat tiba di rumah ibu sumarmi, rumahnya sangat bagus dan tidak seperti apa yang saya bayangkan. rumahnya ada dua.
tetapi sayangnya, tidak ada keluarga yang tinggal bersama kami, kami ditinggal di rumah itu sendirian, maka dari itu, selama tiga hari itu, saya banyak mengaggur dari pada kerja.
masalah yang besar dalam kegiatan live-in ini, ialah paniknya mencari air bersih untuk mandi, karena memang di daerah ini, merupakan daerah yang kekurangan air.
Hanya saja, pada malam pertama, kami di takuti oleh foto penampakan hantu di fotonya gaby.
lalu esoknya kami hanya melakukan aktifitas sehari-hari. saat siang hari, saya ingin pergi ke gunung malang, tetapi saya tidak dapat tumpangan, terpaksa saya jalan aki menuju gunung malang.
setelah dari gunung malang dan bertemu teman-teman yang ada di sana, saya kembali turun ke ampel sari, utnungnya kali ini, saya diberi tumpagan.
belum sampai home stay, anak-anak mengajak ke balai desa karena akan mengadakan treasure game, terlebih lagi, treasure game yang dimaksud ialah jalan mengitari desa, setelah game itu, serasa kaki saya copot, karena capeknya.
pada malam harinya, kita disajikan berbagai tari tradisional dan kesenian yang lain dari desa tambak watu, memang begitu menyenangkan, tetapi sayangnya hiburan ini di batalkan karena ada hujan yang turun secara mendadak.
acara live-in ini memang sangat menyanangkan, saya berharap juga, agar di tahun yang akan mendatang, tetap diadakan, karena acara ini begitu bermakna dan mengandung nilai-nilai kehidupan.... ^^


































































Kamis, 15 Maret 2012


Karakter Seseorang dari cara Pipis

Macem-macem sifat orang ternyata bisa ditebak dari caranya buang air kecil alias (pipis) disimak gan, kira-kira agan masuk yg kategori mana ya?
=Karakter Umum

Spoiler:



=Menurut Skill
Spoiler:



=SuperHero?
Spoiler:



=Abis nonton film horror
Spoiler:



=Gaya Star Wars
Spoiler:



=Berbadan besar?
Spoiler:



Jumat, 09 Desember 2011

Seperti yang kau ingini

Bukan dengan barang fana
Kau membayar dosaku
Dengan darah yang mahal
Tiada noda dan cela

Bukan dengan emas perak
Kau menebus diriku
Oleh segenap Kasih
Dan pengorbananMu
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/n/nikita/jadilah_seperti_yang_kau_ingini.html ]
[Reff:]
Kutelah mati... dan tinggalkan...
Cara hidupku yang lama..
Semuanya sia-sia, dan tak berarti..lagi..
Hidup ini.. kuletakkan...
Pada mezbahMu ya Tuhan...
Jadilah padaku seperti yang Kau Ingini..

posted by christian

Pages